Selasa, 11 Desember 2012

JELAJAH KOTA PENUH KERAMAHAN DAN KEINDAHAN



Kota Yogyakarta merupakan sebuah kota yang tak lepas dari pusat perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Mereka selalu mengunjungi kota yang memilki sebutan “Kota Pelajar,” Kota Gudeg, “Kota WIsata dan Budaya,” untuk menikmati waktu libur mereka.  Suasana budaya, wisata  dan keramahan pun  hadir menyambut kedatangan mereka. Ketika mereka menginjakkan kaki di kota ini, terlihat  kepolosan, keramahan, dan keluguan warga Kota Yogyakarta.Iitulah yang menyebabkan sebutan “Istimewa”tidak hanya untuk kota Yogyakarta, tetapi juga penduduknya.

DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 7o3’-8o12’ Lintang Selatan dan 110o00’-110o50’ Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY yang terbagi menjadi satu kota dan empat kabupaten (Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kulonprogo) ini dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi Dataran Rendah.
Satuan fisiografi Gunungapi Merapi yang terbentang mulai dari kerucut gunung api hingga dataran fluvial gunung api termasuk bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi merupakan gunungapi aktif dengan karakteristik khusus. Selain itu, juga mempunyai daya tarik sebagai objek penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
Sektor Pariwisata dan Budaya, Daya Tarik Wisatawan
Diantara beberapa sektor, seperti sektor perdagangan, sektor sosial, sektor ekonomi, dan pendidikan, Sektor pariwisatalah yang merupakan sektor utama bagi DIY. Kita mengetahui bahwa di DIY terdapat banyak objek dan daya tarik wisata, inilah yang menyerap kunjungan wisatawan, baik mancanegara, maupun domestik.
Menurut data RPJMD 2009-2013, seperti yang diutarakan Kepala Dinas Pariwisata DIY, M Tazbir, di media online Tribun Jogja.com bahwa jumlah kunjungan wisatawan tahun 2011 mencapai 1.710.910 orang dengan didominasi wisatawan domestik sebanyak 1.538.765 kemudian disusul wisatawan mancanegara  sebanyak 171.765 orang.
DIY menawarkan beberapa macam bentuk pariwisata yang meliputi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), wisata budaya, dan wisata alam.
Selain itu, contoh dari sektor pariwisata yang menjadikan DIY sebagai kota pariwisata yang mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan adalah keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama, serta kreativitas seni dan keramahan masyarakat.
Selain pariwisata, sektor budaya juga merupakan sektor yang menarik para wisatawan. DIY memiliki aneka macam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki kurang lebih 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. (sumber: eksplopedia). Salah satu contoh keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa lampau adalah Kraton yang merupakan institusi warisan adil uhung yang masih dijaga keberadaannya.  Selain itu, Provinsi DIY juga mempunyai 30 museum, dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu dan Museum Sonobudoyo yang kedepannya menjadi museum internasional.
DIY Tawarkan “Surga” wisata
Para wisatawan tak akan kecewa usai meninggalkan kota wisata ini. Mereka justru memiliki hasrat untuk datang kembali ke kota ini. Mereka hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk melihat  keindahan seni, budaya, dan alam Provinsi DIY.
Untuk menikmati keelokan provinsi ini, para wisatawan tak perlu mengeluarkan budget yang besar seperti akomadasi menuju kota ini,selain menggunakan pesawat, dan kendaraan pribadi, bagi wisatawan dalam pulau Jawa dapat menggunakan kereta api baik kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi dengan harga yang mudah dijangkau. Jika berkelana menggunakan kereta kelas ekonomi AC, para wisatawan hanya mengeluarkan biaya yang tidak besar sekitar Rp. 130.000, sedangkan untuk kereta kelas bisnis dengan harga Rp.200.000,-. Untuk kelas eksekutif dengan harga Rp. 380.000,-
Wisatawan pun tidak perlu khawatir akan biaya penginapan dan transportasi ketika ingin menikmati keramahan, keindahan, dan kenyamanan yang disuguhkan provinsi ini karena bergelimpangan hotel dan wisma dengan harga yang mudah dijangkau, terutama yang berada di Kota Yogyakarta. Rata-rata harga hotel dan wisma sekitar Rp. 175.000,-an per malam.
Sementara untuk transportasi selama di kota ini, wisatawan dapat menaiki becak dan dokar atau delman (kereta berkuda) sambil  menikmati keramaian dan keindahan kota ini dengan biaya yang terjangkau. Selain itu, wisatawan dapat mencoba busway ( Trans Jogja) yang berwarna hijau, dengan kendaraan ini, wisatawan dapat menjajaki tempat wisata dan pusat pembelanjaan dengan biaya karcis Rp. 3.000,00- .Bahkan, Trans Jogja dapat mengantarkan wisatawan ke tempat transit kota Yogyakarta, seperti Bandara Adisucipto, Stasiun Tugu, Terminal Giwangan, Terminal Prambanan, dan Terminal Jombor.
Apabila wisatawan ingin berpergian ke tempat wisata pantai di Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul atau tempat lainnya di Kabupaten Sleman,Wisatawan dapat naik bus sesuai dengan jurusan yang dituju atau wisatawan dapat menyewa mobil dengan harga rata-rata Rp. 400.000,- selama 8 jam/hari.
Banyak tempat wisata yang dapat dijadikan alternatif wisatawan ketika berada di Provinsi DIY ini. Wisatawan dapat mengunjungi tempat wisata alam dan budaya. Selain itu, Wisatawan juga dapat menikmati dan membeli cinderamata khas Jogja di pusat pembelanjaaan yang tersebar hampir di seluruh pelosok Kota Jogja.
Wisata Budaya
Prambanan, Candi Hindu Tawarkan Keindahan
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan budaya jawa yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Candi ini mengingatkan kita akan legenda Roro Jonggrang. Selain itu, candi ini memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Prambanan memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta

Candi Kembar atau candi Plaosan dapat dijadikan objek wisata alternatif di kota Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari Candi Prambanan. Hanya berjarak 1 km ke utara wisatawan dapat menemui candi ini.
Candi yang terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.Selain itu, seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwa.
Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.


Keraton, Istana Raja Jogja
Tak lengkap liburan di Kota Yogyakarta jika tak mengunjungi istana raja jogja ini, yang disebut keraton. Wisatawan dapat mencium aroma budaya ngayogyakarta ketika memasuki keraton. Disana, wisatawan akan disuguhkan benda-benda peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I-IX. Selain itu, terkadang wisatawan dapat berkesempatan menikmati dan menyaksikan pertunjukan tarian gambyong.
Wisatawan juga dapat melihat keindahan bentuk arsitektur bangunan keraton yang merupakan hasil karya dari Sultan Hamengkubuwono I. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuan kebangsaan Belanda-Dr. Pigeund dan Dr Adam.
Taman Sari, Istana Pemandian
Salah satu objek wisata budaya yang selalu menjadi pusat perhatian wisatawan adalah istana pemandian putri raja tempo dulu. Konon, tempat ini merupakan hasil arsitek kebangsaan Portugis dan Bupati Madiun yang membangun istana di umbul yang terletak 500 m selatan keraton. Istana ini dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian bunga-bunga yang sengaja ditanam sehingga dikenal dengan nama Taman Sari.
Dari atas Gapura Panggung ini Sultan Hamengku Buwono I biasa menyaksikan tari-tarian di bawah sana. Bangunan-bangunan di sampingnya merupakan tempat para penabuh dan di tengah-tengah biasa didirikan panggung tempat para penari menunjukkan kepiawaian dan keluwesan mereka.
Wisata Alam
Pantai Parangtritis, Tawarkan keindahan
Salah satu pantai yang ramai dikunjungi oleh wisatawan adalah Pantai Parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul. Disana, para wisatawan dapat menikmati keindahan pantai, terlebih ketika sunrise dan sunset. Selain itu, disana pengunjunng dapat menikmati keindahan pantai dengan menggunakan dokar (kereta berkuda).
Di balik keindahan Pantai Parangtritis tersimpan cerita legenda Nyi Loro Kidul, Maka menurut anggapan masyarakat sekitar bahwa  para pengunjung pantai tak boleh menggunakan pakaian hijau karena hijau merupakan warna favorit Nyi Loro Kidul.
Pantai Depok, Manjakan Lidah dengan Hidangan Seafood
Sama halnya pantai parangtristis, pantai ini terletak di Kabupaten Bantul, tak jauh dari Pantai Parangtritis. Bedanya, di Pantai ini, wisatawan dapat membeli langsung aneka macam seafood dengan harga yang dapat dijangkau, kemudian dapat dibawa sebagai oleh-oleh keluarga di rumah ataupun diolah langsung dan dimakan dengan ditemani gemuruh ombak dan keindahan pantai.
Kaliurang, Keindahan Lereng Merapi
Kaliurang merupakan daerah berhawa sejuk yang terletak di dekat Pegunungan Pelawangan pada lereng Gunung Merapi yang berjarak kurang lebih 25 m dari Kota Yogyakarta.
Wisatawan dapat menikmati keindahan kaliurang karena telah dibangun dan dikembangkan berbagai fasilitas rekreasi seperti, kolam renang, hutan rekreasi, taman hiburan, dan area olahraga. Selain itu, di area kaliurang juga terdapat tempat penginapan, vila, dan pesanggrahan.  
Wisata Rekrasi
Gembira Loka
Gembira loka (kebun binatang) merupakan tempat hiburan keluarga yang berlokasi di Pusat Kota Yogyakarta dan terletak di daerah aliran sungai Gajah Wong. Disana, pengunjung dapat menikmati keindahan alam karena di sepanjang jalan setapak ditumbuhi pepohonan sambil melihat aneka satwa.
 Taman Pintar, Hiburan Keluarga
Taman pintar merupakan salah satu tempat rekreasi yang berada di Pusat Kota Yogyakarta. Disana para pengunjung akan menikmati aneka macam hiburan  dan mendidik dengan nama yang menggelitik, misalnya Koridor Air, ada Parabola Berbisik, Dinding Berdendang, Pipa Bercerita, Cakram Spektrum Warna, Air Menari, Forum batu, Tapak pintar, Desaku Permai, Sistem Katrol, Rumah Pohon, Jembatan Goyang, Jungkat-jungkit, dan Istana Pasir.
Alun-alun Kidul, Menikmati Lesehan Malam
Alun-alun Selatan, biasa masyarakat jogja menyebut alun-alun Kidul, disana wisatawan dapat menikmati suasana malam  hari kota yogyakarta. Di sepanjang trotar, terdapat berbagai warung lesehan yang menjajakan makanan dan minuman rakyat, seperti bakmi goreng, mie rebus, jagung bakar, wedang ronde, dan susu. Sambil menikmati makanan, pengunjung ditemani alunan musik dari ‘musisi jalanan”. Selain itu, wisatawan dapat memutari area alun-alun kidul dengan kereta musik.
 Wisata Belanja
Malioboro, Pusat Pembelanjaan Khas Jogja
Malioboro merupakaan suatu kawasan pembelanjaan yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik, maupun mancanegara, terlebih ketika musim liburan datang. Disepanjang jalan trotoar  malioboro, wisatawan dapat menikmati dan membeli aneka macam cinderamata, barang-barang, dan makanan khas jogja dengan harga yang dapat ditawar. Di kawasan ini juga terdapat beberapa pertokaan dan mal Malioboro. Untuk menikmati keramaian jalan malioboro, wisatawan dapat menaiki delman, becak, atau berjalan kaki.
Jika wisatawan datang di kawasan ini paada malam hari, akan semakin banyak warung lesehan yang  menjajakan makanan sambil ditemani alunan musik “jalanan”. Suasana malam jogja semakin terasa dengan adanya sinar lampu khas jogja di sepanjang Jalan Malioboro.
Pasar Beringharjo, Pasar Tradisional Terluas
Pasar Beringharjo terletak di Jalan Malioborolo depan toko Mirota Batik. Pasar Beringharjo jika dilihat dari dari depan tampak seperti bangunan layaknya benteng berbentuk tradisional. Saat menelusuri dalamnya pasar ini, wisatawan dapat membeli dan melihat aneka macam makanan, pakaian, dan barang-barang tradisional khas jogja.
Selain itu, didepan pasar  ini, banyak pedagang yang menawarkan jajanan mereka, pengunjung dapat mencicipi aneka makanan seuasi berjalan-jalan di dalam Pasar Beringharjo.
Mirota Batik, Menjual Belikan Barang Khas Jogja
Di pojok jalan Malioboro, tepatnya di depan istana kepresidenan terdapat toko Mirota Batik yang menjual belikan aneka macam pernak-pernik, pakaiaan, dan makanan khas Jogja. Suasana jogja hadir ketika wisatawan memasuki Mirota Batik, suasana ini semakin terasa dengan penyambutan tamu oleh seorang ibu-ibu berumur dengan pakaian khas Jogja. Selain itu, juga terdapat sebuah kereta Kencana yang diletakkan di pojok depan pintu masuk ditambah dengan aroma bakaran kemenyan.
Masih banyak lagi tempat-tempat wisata belanja, wisata kreasi, wisata budaya, dan wisata alam di Provinsi DIY ini yang dapat membius para wisatawan akan kehindahan alam dan budaya provinsi ini. Selain itu, wisatawan perlu mencicipi dan membeli makanan khas jogja sebagai buah tangan untuk keluarga dan kerabat, seperti Bakpia, Gudeg, Gethuk, dan wedang ronde jahe.  
Keindahan provinsi DIY merupakan salah contoh kekayaan Bangsa Indonesia yang perlu kita kembangkan dan banggakan di mata dunia. Sadarkan kita bahwa kita tinggal di sebuah negara yang menyimpan berbagai kekayaan dan keindahan budaya? (oleh:ririn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar