Kota
Yogyakarta merupakan sebuah kota yang tak lepas dari pusat perhatian wisatawan domestik
maupun mancanegara. Mereka selalu mengunjungi kota yang memilki sebutan “Kota
Pelajar,” Kota Gudeg, “Kota WIsata dan Budaya,” untuk menikmati waktu libur
mereka. Suasana budaya, wisata dan keramahan pun hadir menyambut kedatangan mereka. Ketika mereka menginjakkan kaki di kota ini, terlihat
kepolosan, keramahan, dan keluguan warga Kota
Yogyakarta.Iitulah
yang menyebabkan sebutan “Istimewa”tidak hanya untuk kota Yogyakarta,
tetapi juga penduduknya.
DIY terletak di bagian
tengah-selatan Pulau Jawa, secara
geografis terletak pada 7o3’-8o12’ Lintang Selatan dan 110o00’-110o50’
Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY yang terbagi menjadi satu
kota dan empat kabupaten (Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kulonprogo) ini dapat
dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi
Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Pegunungan
Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi
Dataran Rendah.
Satuan fisiografi Gunungapi Merapi yang terbentang
mulai dari kerucut gunung api hingga dataran fluvial gunung api termasuk
bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta
dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah
hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam
ini terletak di Sleman bagian
utara. Gunung Merapi merupakan gunungapi aktif dengan karakteristik khusus. Selain
itu, juga mempunyai daya tarik sebagai objek penelitian, pendidikan, dan
pariwisata.
Sektor Pariwisata dan Budaya, Daya Tarik Wisatawan
Diantara beberapa sektor,
seperti sektor perdagangan, sektor sosial,
sektor ekonomi, dan pendidikan,
Sektor pariwisatalah yang merupakan sektor utama bagi DIY. Kita mengetahui
bahwa di DIY terdapat banyak objek dan daya tarik wisata, inilah yang menyerap
kunjungan wisatawan, baik mancanegara, maupun domestik.
Menurut data RPJMD 2009-2013,
seperti yang diutarakan Kepala Dinas Pariwisata DIY, M Tazbir, di media online
Tribun Jogja.com bahwa jumlah kunjungan wisatawan tahun 2011 mencapai 1.710.910
orang dengan didominasi wisatawan domestik sebanyak 1.538.765 kemudian disusul
wisatawan mancanegara sebanyak 171.765
orang.
DIY menawarkan beberapa macam
bentuk pariwisata yang meliputi MICE (Meeting,
Incentive, Convention, and Exhibition), wisata budaya, dan wisata alam.
Selain itu, contoh dari sektor
pariwisata yang menjadikan DIY sebagai kota pariwisata yang mampu menciptakan
produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan adalah keanekaragaman
upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama, serta kreativitas seni dan
keramahan masyarakat.
Selain pariwisata, sektor budaya
juga merupakan sektor yang menarik para wisatawan. DIY memiliki aneka macam potensi
budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible
(non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya dan
benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti
gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku
sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki kurang lebih 515
Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. (sumber:
eksplopedia). Salah satu contoh keberadaan aset-aset budaya peninggalan
peradaban tinggi masa lampau adalah Kraton yang merupakan institusi warisan
adil uhung yang masih dijaga keberadaannya. Selain itu, Provinsi DIY juga mempunyai 30 museum, dua di antaranya yaitu
Museum Ullen Sentalu dan Museum Sonobudoyo yang kedepannya menjadi museum
internasional.
DIY Tawarkan “Surga” wisata
Para wisatawan tak akan kecewa
usai meninggalkan kota wisata ini. Mereka justru memiliki hasrat untuk datang
kembali ke kota ini. Mereka hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk melihat keindahan seni, budaya, dan alam
Provinsi DIY.
Untuk menikmati keelokan
provinsi ini, para wisatawan tak
perlu mengeluarkan budget yang besar seperti akomadasi menuju kota ini,selain menggunakan pesawat, dan kendaraan
pribadi, bagi wisatawan dalam
pulau Jawa dapat menggunakan kereta api baik kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi dengan harga yang mudah dijangkau. Jika
berkelana menggunakan kereta kelas ekonomi AC, para wisatawan hanya mengeluarkan
biaya yang tidak besar sekitar Rp. 130.000, sedangkan untuk kereta kelas bisnis
dengan harga Rp.200.000,-. Untuk kelas eksekutif dengan harga Rp. 380.000,-
Wisatawan pun tidak perlu khawatir akan biaya penginapan dan transportasi
ketika ingin menikmati keramahan, keindahan, dan kenyamanan yang disuguhkan
provinsi ini karena bergelimpangan hotel dan wisma dengan harga yang mudah
dijangkau, terutama yang berada di Kota Yogyakarta. Rata-rata harga hotel dan
wisma sekitar Rp. 175.000,-an per malam.
Sementara untuk transportasi selama di kota ini, wisatawan dapat menaiki
becak dan dokar atau delman (kereta berkuda) sambil menikmati keramaian dan keindahan kota ini
dengan biaya yang terjangkau. Selain itu, wisatawan dapat mencoba busway ( Trans Jogja) yang berwarna
hijau, dengan kendaraan ini, wisatawan dapat menjajaki tempat wisata dan pusat
pembelanjaan dengan biaya karcis Rp. 3.000,00- .Bahkan, Trans Jogja dapat
mengantarkan wisatawan ke tempat transit kota Yogyakarta, seperti Bandara
Adisucipto, Stasiun Tugu, Terminal Giwangan, Terminal Prambanan, dan Terminal
Jombor.
Apabila wisatawan ingin berpergian ke tempat wisata pantai di Kabupaten
Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul atau tempat lainnya di Kabupaten
Sleman,Wisatawan dapat naik bus sesuai dengan jurusan yang dituju atau
wisatawan dapat menyewa mobil dengan harga rata-rata Rp. 400.000,- selama 8
jam/hari.
Banyak tempat wisata yang dapat dijadikan alternatif wisatawan ketika
berada di Provinsi DIY ini. Wisatawan dapat mengunjungi tempat wisata alam dan
budaya. Selain itu, Wisatawan juga dapat menikmati dan membeli cinderamata khas
Jogja di pusat pembelanjaaan yang tersebar hampir di seluruh pelosok Kota
Jogja.
Wisata Budaya
Prambanan,
Candi Hindu Tawarkan Keindahan
Candi
Prambanan merupakan salah satu peninggalan budaya jawa yang dibangun di abad ke-10 pada
masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang
setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi
Borobudur), candi
ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini
dibangun taman indah.
Candi ini mengingatkan kita akan
legenda Roro Jonggrang. Selain itu, candi ini memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu
Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti
dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi
utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini
untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih
terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman
kedua memiliki 224 candi.
Prambanan
memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu
mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain
yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai
pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief
pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat
para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam
mengelola lingkungannya.
Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta
Candi Kembar atau candi Plaosan dapat
dijadikan objek wisata alternatif di kota Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari
Candi Prambanan. Hanya berjarak 1 km ke utara wisatawan dapat menemui candi
ini.
Candi
yang terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini
merupakan perpaduan Hindu dan Budha.Selain itu, seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50
candi perwa.
Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor
dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat
yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat
serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan
Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang
Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.
Keraton, Istana Raja Jogja
Tak lengkap liburan di Kota Yogyakarta jika tak mengunjungi istana raja
jogja ini, yang disebut keraton. Wisatawan dapat mencium aroma budaya
ngayogyakarta ketika memasuki keraton. Disana, wisatawan akan disuguhkan
benda-benda peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I-IX. Selain itu, terkadang
wisatawan dapat berkesempatan menikmati dan menyaksikan pertunjukan tarian
gambyong.
Wisatawan juga dapat melihat keindahan bentuk arsitektur bangunan keraton
yang merupakan hasil karya dari Sultan Hamengkubuwono I. Keahliannya dalam
bidang arsitektur dihargai oleh ilmuan kebangsaan Belanda-Dr. Pigeund dan Dr
Adam.
Taman Sari, Istana Pemandian
Salah satu objek wisata budaya yang selalu menjadi pusat perhatian
wisatawan adalah istana pemandian putri raja tempo dulu. Konon, tempat ini
merupakan hasil arsitek kebangsaan Portugis dan Bupati Madiun yang membangun
istana di umbul yang terletak 500 m
selatan keraton. Istana ini dikelilingi segaran
(danau buatan) dengan wewangian bunga-bunga yang sengaja ditanam sehingga
dikenal dengan nama Taman Sari.
Dari atas Gapura Panggung ini Sultan Hamengku Buwono I
biasa menyaksikan tari-tarian di bawah sana. Bangunan-bangunan di sampingnya
merupakan tempat para penabuh dan di tengah-tengah biasa didirikan panggung
tempat para penari menunjukkan kepiawaian dan keluwesan mereka.
Wisata Alam
Pantai Parangtritis, Tawarkan
keindahan
Salah satu
pantai yang ramai dikunjungi oleh wisatawan adalah Pantai Parangtritis yang
terletak di Kabupaten Bantul. Disana, para wisatawan dapat menikmati keindahan
pantai, terlebih ketika sunrise dan sunset. Selain itu, disana pengunjunng
dapat menikmati keindahan pantai dengan menggunakan dokar (kereta berkuda).
Di balik
keindahan Pantai Parangtritis tersimpan cerita legenda Nyi Loro Kidul, Maka menurut anggapan masyarakat sekitar
bahwa para pengunjung pantai tak boleh menggunakan
pakaian hijau karena hijau merupakan warna favorit Nyi Loro Kidul.
Pantai Depok,
Manjakan Lidah dengan Hidangan Seafood
Sama halnya pantai parangtristis, pantai ini
terletak di Kabupaten Bantul, tak jauh dari Pantai Parangtritis. Bedanya, di
Pantai ini, wisatawan dapat membeli langsung aneka macam seafood dengan harga yang dapat dijangkau, kemudian dapat dibawa
sebagai oleh-oleh keluarga di rumah ataupun diolah langsung dan dimakan dengan
ditemani gemuruh ombak dan keindahan pantai.
Kaliurang merupakan daerah berhawa sejuk yang
terletak di dekat Pegunungan Pelawangan pada lereng Gunung Merapi yang berjarak
kurang lebih 25 m dari Kota Yogyakarta.
Wisatawan dapat menikmati keindahan kaliurang
karena telah dibangun dan dikembangkan berbagai fasilitas rekreasi seperti,
kolam renang, hutan rekreasi, taman hiburan, dan area olahraga. Selain itu, di
area kaliurang juga terdapat tempat penginapan, vila, dan pesanggrahan.
Wisata Rekrasi
Gembira Loka
Gembira loka (kebun binatang) merupakan tempat
hiburan keluarga yang berlokasi di Pusat Kota Yogyakarta dan terletak di daerah
aliran sungai Gajah Wong. Disana, pengunjung dapat menikmati keindahan alam
karena di sepanjang jalan setapak ditumbuhi pepohonan sambil melihat aneka
satwa.
Taman Pintar,
Hiburan Keluarga
Taman pintar merupakan salah satu tempat rekreasi
yang berada di Pusat Kota Yogyakarta. Disana para pengunjung akan menikmati
aneka macam hiburan dan mendidik dengan
nama yang menggelitik, misalnya Koridor Air, ada
Parabola Berbisik, Dinding Berdendang, Pipa Bercerita, Cakram Spektrum Warna, Air Menari, Forum
batu, Tapak pintar, Desaku Permai, Sistem Katrol, Rumah Pohon, Jembatan Goyang,
Jungkat-jungkit, dan Istana Pasir.
Alun-alun Kidul,
Menikmati Lesehan Malam
Alun-alun Selatan,
biasa masyarakat jogja menyebut alun-alun Kidul, disana wisatawan dapat
menikmati suasana malam hari kota
yogyakarta. Di sepanjang trotar, terdapat berbagai warung lesehan yang
menjajakan makanan dan minuman rakyat, seperti bakmi goreng, mie rebus, jagung
bakar, wedang ronde, dan susu. Sambil menikmati makanan, pengunjung ditemani
alunan musik dari ‘musisi jalanan”. Selain itu, wisatawan dapat memutari area
alun-alun kidul dengan kereta musik.
Wisata
Belanja
Malioboro, Pusat
Pembelanjaan Khas Jogja
Malioboro merupakaan suatu kawasan pembelanjaan
yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik, maupun mancanegara, terlebih
ketika musim liburan datang. Disepanjang jalan trotoar malioboro, wisatawan dapat menikmati dan
membeli aneka macam cinderamata, barang-barang, dan makanan khas jogja dengan
harga yang dapat ditawar. Di kawasan ini juga terdapat beberapa pertokaan dan
mal Malioboro. Untuk menikmati keramaian jalan malioboro, wisatawan dapat
menaiki delman, becak, atau berjalan kaki.
Jika wisatawan datang di kawasan ini paada malam
hari, akan semakin banyak warung lesehan yang
menjajakan makanan sambil ditemani alunan musik “jalanan”. Suasana malam
jogja semakin terasa dengan adanya sinar lampu khas jogja di sepanjang Jalan
Malioboro.
Pasar
Beringharjo, Pasar Tradisional Terluas
Pasar Beringharjo terletak di Jalan Malioborolo
depan toko Mirota Batik. Pasar Beringharjo jika dilihat dari dari depan tampak
seperti bangunan layaknya benteng berbentuk tradisional. Saat menelusuri
dalamnya pasar ini, wisatawan dapat membeli dan melihat aneka macam makanan,
pakaian, dan barang-barang tradisional khas jogja.
Selain itu, didepan pasar ini, banyak pedagang yang menawarkan jajanan
mereka, pengunjung dapat mencicipi aneka makanan seuasi berjalan-jalan di dalam
Pasar Beringharjo.
Mirota Batik,
Menjual Belikan Barang Khas Jogja
Di pojok jalan Malioboro, tepatnya di depan
istana kepresidenan terdapat toko Mirota Batik yang menjual belikan aneka macam
pernak-pernik, pakaiaan, dan makanan khas Jogja. Suasana jogja hadir ketika
wisatawan memasuki Mirota Batik, suasana ini semakin terasa dengan penyambutan
tamu oleh seorang ibu-ibu berumur dengan pakaian khas Jogja. Selain itu, juga
terdapat sebuah kereta Kencana yang diletakkan di pojok depan pintu masuk
ditambah dengan aroma bakaran kemenyan.
Masih banyak lagi tempat-tempat wisata belanja,
wisata kreasi, wisata budaya, dan wisata alam di Provinsi DIY ini yang dapat
membius para wisatawan akan kehindahan alam dan budaya provinsi ini. Selain
itu, wisatawan perlu mencicipi dan membeli makanan khas jogja sebagai buah tangan
untuk keluarga dan kerabat, seperti Bakpia, Gudeg, Gethuk, dan wedang ronde
jahe.
Keindahan provinsi DIY merupakan salah contoh kekayaan Bangsa Indonesia
yang perlu kita kembangkan dan banggakan di mata dunia. Sadarkan kita bahwa
kita tinggal di sebuah negara yang menyimpan berbagai kekayaan dan keindahan
budaya? (oleh:ririn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar